Jumat, 19 September 2014

Penalaran Deduktif dan Induktif

tanggal : 19 September 2014
Pertemuan ke 4
   Penalaran   

    Sebagai mana kita ketahui penalaran di bagi 2 yaitu:   
  • Penalaran langsung 
  • Penalaran tidak langsung
Penalaran tidak langsung mencakup penalaran   deduktif   dan   induktif.  

    Penalaran Deduktif    
 
Selalu mengungkapkan dalam bentuk silogisme. Argumentasi deduktif dinilai lebih berdasar atas sahih (valid) atau tak sahih (invalid).

   Premis dianggap "benar" apabila sesuai dengan realitas.   
 
contoh 1 : Anjing adalah hewan mamalia
(ini benar karena sesuai dengan realita bahwa Anjing adalah hewan menyusui)
Contoh 2 : buaya adalah hewan mamalia
(ini adalah salah karena buaya itu bertelur )

   Macam - macam premis :  
  • Premis Mayor
  • Premis Minor
  Silogisme  adalah suatu bentuk argumentasi yang bertitik tolak pada premis - premis dan dari premis -premis itu di tarik suatu kesimpulan. 
 
  Ciri silogisme  
  1. Semua pernyataannya (proposisi) adalah proposisi kategoris.
  2. Terdiri dari dua premis dan sebuah kesimpulan.
  3. dua premis dan satu kesimpulan

    Penalaran Induktif    
 
Cara kerja ilmu pengetahuan yang bertolak dari sejumlah proposisi tunggal atau partikular tertentu untuk menarik kesimpulan yang umum tertentu.

   Ciri penalaran induksi   
  1. Premis - premis dalam penalaran induksi merupakan proposisi yang berhubungan dengan observasi indera.
  2. kesimpulan dalam penalaran induksi lebih luas daripada apa uang dinyatakan di dalam premis - premisnya.
  3. dapat dikatakan bahwakesimpulan induksi memiliki kredbilitas rasional (Probilitas).
    Generalisasi Induktif    
  1. proses induksi dapat di bedakan menjadi generalisasi induks,analogi induktif dan hubungan sebab akibat
  2. proses penalaran berdasarkan pengamatan atas sejumlah gejala / sifat - sifat tertentu untuk menarik sejumlah kesimpulan 
  3. bentuk penalaran yang bertitik tolak dari hal -hal yang berifat khusus atau premis ditarik kesimpulan yang bersifat umum.
  • kesimpulan dalam generalisasi itu hanya suatu harapan, kepercayaan, karena konklusi penalaran induktif tidak mengandung nilai kebenaran yang pasti, akan tetapi hanya berupa suatu probabilitas atau peluang.
   Syarat generalisasi   
  1. tidak terbatas secara numerik.
  2. tidak terbatas secara "spasio- temporal"
  3. harus dapat dijadikan dasar pengabdaian.
   Analogi Induktif   
Dalam  melakukan perbandingan ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu : Persamaan dan Perbedaan.

   Analogi   adalah persamaan diantara dua hal yang berbeda.
   Analogi dalam penalaran   adalah analogi induktif artinya suatu proses penalaran untuk menarik kesimpulan tentang kebenaran suatu gejala khusus berdasarkan kebenaran gejala khusus lainnya yang memiliki sidat - sifat esensial yang sama.

   Probabilitas   
 
Keadaan pengetahuan antara kepastian dan kemungkinan.
 
   Adapun faktor -faktor yang menyebabkan kesesatan dalam penalaran induktif, yaitu : 
  1. Faktor tergesa -gesa.
  2. faktor ceroboh .
  3. dan faktor prasangka.
   Faktor - faktor probabilitas : 
kebenaran kesimpulan dalam logika induktif, baik itu generalisasi maupun analogi induktif bersifat tidak pasti.

     Hubungan sebab - akibat   
Bentuk penalaran induksi yang ketiga adalah hubungan sebab - akibat. hubungan ini seringkali dikaitkan bahwa keadaan yang terjadi disebabkan oleh keadaan atau kejadian lainnya.

   Sumber : Power Point dari dosen filsafat (Dr. Raja Oloan Tumanggor, Carolus Suharyanto, Lic.Theol,  Mikha Agus Widianto, M.Pd, Bonar Hutapea, M.Si.Psi)   

Sekian terimakasih 
Semoga bermanfaat.:D

6 komentar:

Unknown mengatakan...

Makasii infonyaa. Ngebantu bangett

Unknown mengatakan...

Thank you infonya
Bermanfaat banget :)

Unknown mengatakan...

Thanks infonya yaaa. 90 deh!!

Unknown mengatakan...

Rapi banget .. nilai ny 90.

Unknown mengatakan...

Your blog is fantastic!!!
score : 85 :)
visit mine please :) petnas.blogspot.com

Unknown mengatakan...

Terimakasih Petnass

Posting Komentar

 
Copyright 2009 ALETHEIA