Sabtu, 20 September 2014

Konfirmasi, Interferensi, Konstruksi Teori

   Konfirmasi   

Etimologi "Confirmation" (Inggris) yaitu penegasan atau memperkuat. Dan Memiliki fungsi ilmu pengetahuan adalah menjelaskan, menegaskan, memperkuat apa yang didapat dari kenyataan / fakta. Sifatnya lebih interpretatif dan memberi makna tentang sesuatu.

    Memiliki 2 Aspek yaitu:   
  1.  Konfirmasi Kuantitatif,  untuk memastikan kebenaran dan mengemukakan konfirmasi aspek kuantitatif. (Mengumpulkan banyak sampel agar diakhir kalimat dapat menjadikan suatu kesimpulan yang bersifat umum / generalisasi).
  2.   Konfirmasi Kualitatif ilmu pengetahuan membutuhkan konfirmasi kualitatif untuk menunjukan kebenaran (depth interview).
  • Konformasi berupaya mencari hubungan yang normatif antara Hipotesis (Kesimpulan sementara) yang sudah diambil dengan fakta -fakta (Evidensi).
    3 Jenis Teori Konfrmasi : 
  1. Decision, kepastian berdasarkan keputusan.
  2. Estimationmenetapkann kepastian dengan memberikan peluang benar atau salahnya melalui konsep probabilitas (Statistik).
  3. Reliability, menetapkan kepastian dengan mencermati stabilitas fakta atau evidensi (fakta - fakta) yang berubah - ubah terhadap hipotesis.
 
   Inferensi   

Kata Inferensi yang berarti penyimpulan, sebagai proses pembuatan kesimpulan (Conclusion), bisa juga di artikan sebagai suatu proses penarikan kesimpulan dari satu atau lebih proposisi (keputusan).

Penyimpulan : bisa berupa "Mengakui" atau  "Mengmungkiri" suatu kesatuan antara dua pernyataan.


   Jenis Inferensi   
  1.   Langsung,   penarikan kesimpulan (konklusi) yang hanya dari sebuah premis (pernyataan).
  2.  Tidak Langsung,   penarikan kesimpulan (konklusi) dengan menggunakan dua premis.
  • Proposisi yang menjadi premis dalam suatu silogisme disebut Antesendenas, sedangkan proposisi yang menjadi konklusi disebut Konsekuens.
   Hukum Inferensi   
  1. Premis benar, maka kesimpulan benar.
  2. Premis salah, maka kesimpulan salah / kebetulan benar.
  3. Kesimpulan salah, maka premis juga salah.
  4. Kesimpulan benar, maka premis dapat benar, bisa juga salah.

   Konstruksi Teori   

  Teori : Model atau kerangka pikiran yang menjelaskan fenomena alami dan sosial tertentu. Teori juga dirumuskan, dikembangkan, di evaluasi menurut metode ilmiah.

    Dua Kutub Arti Teori   
  1. Kutub 1, teori sebagai hukum eksperimental.
  2. Kutub 2, teori sebagai hukum yang berkualitas normal, seperti teori relavitasnya Einsteins.
    Pengelompokan perkembangan ilmu pengetahuan dibagi 3 periode, yaitu : 
  1. Animisme, sistem kepercayaan kepada mitos.
  2. Ilmu empiris, tolak ukur ilmu yang paling sederhana melalui pengalaman.
  3. Ilmu teoristis, hejala yang ditemukan dalam ilmu empiris diterangkan dengan kerangka pemikiran.
    Model Konstruksi Teori dibagi 3,yaitu :  
  1. Korespondensi, kebenaran sesuatu di buktikan dengan menemukan relevansinya dengan yang lain.
  2. Koherensi, sesuatu di pandang benar bila sesuai dengan moral tertentu.
  3. Paragmatis, konsep kebenaran di tatat menurut pola hubungan yang beragam, menyederhanakan yang kompleks.
Daaaan...... yang terakhir yang bakal kita bahas adalah Alirannya!

    3 Aliran dalam Konstruksi Teori   
  1. Reduksionisme, suatu pernyataan yang abstrak dan tidak dapat diamati secara empiris  dan tidak dapat diuji langsung.
  2. Instrumentalisme, instrumen bagi pernyataan observasi agar terarah dan terkonstruksi.
  3. Realisme, dianggap benar bila real (nyata), secara substantif ada, bukan fiktif.

   Sumber : Power Point dari dosen filsafat (Dr. Raja Oloan Tumanggor, Carolus Suharyanto, Lic.Theol,  Mikha Agus Widianto, M.Pd, Bonar Hutapea, M.Si.Psi)   

Sekian terimakasih.
Semoga bermanfaat dan Selamat malam .:D

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Lengkap bgt blognya, desainnya jg bagus, gampang dibaca. Nilainya 88 buat kamu :)

Unknown mengatakan...

88 ya da, semangat!!:)

Posting Komentar

 
Copyright 2009 ALETHEIA