Pola Asuh dalam Perkembangan
Psikologi dan Moral
pada Anak pada Usia Dini
Latar Belakang
Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan anak usia dini dan setidaknya
ada lima prinsip yang mendasar perkembangan anak usia dini. Salah satu faktor
yang mempengaruhi perkembangan anak adalah keluarga, karena keluargalah tempat
pertama anak berinteraksi. Pola asuh orang tua sangat menentu karena semua pemikiran
dan perilaku anak dilihat dari orangtua.
Menurut Thomae (dikutip dari buku Singgih
Gunarsa). Pertumbuhan yang terjadi pada anak usia dini berhubungan juga dengan
perubahan fisik dan psikis. Perubahan fisik disebut juga pertumbuhan model kuantitatif
yaitu berat badan dan tinggi badan. Selain itu perubahan psikis juga disebut
sebagai perubahan model kualitatif, didalamnya ada lima aspek perkembangan
kognitif, yaitu: (a) emosi, (b) sosial, (c) bahasa, (d) moral, dan (e) agama. Pada
usia 6 sampai 8 tahun merupakan usia transisi dari masa anak-anak yang masih
memerlukan bantuan ke masa anak-anak yang mulai mandiri, baik pertumbuhan fisik
maupun psikis. Pertumbuhan dan perkembangan itu berbeda, namun keduannya
memiliki hubungan yang saling berkaitan dan jalan beriringan.
Pengertian Anak
John
Locke (dalam Gunarsa, 1986). Anak adalah pribadi yang masih bersih dan peka
terhadap rangsangan-rangsangan yang berasal dari lingkungan.
Haditono (dalam Damayanti, 1992). Anak merupakan makhluk yang membutuhkan
pemeliharaan, kasih sayang dan tempat bagi perkembangannya.
Kasiram
(1994). Anak adalah makhluk yang sedang dalam taraf perkembangan yang
mempunyai perasaan, pikiran, kehendakan sendiri yang kesemuanya itu merupakan
totalitas psikis dan sifat-sifat serta struktur yang berlainan pada tiap-tiap
fase perkembangannya.
Tahap – tahap perkembangan dalam pola
asuh anak
Sejak
lahir hingga 1 tahun. Keadaan dimana bayi sangat membutuhkan bantuan,
kepercayaan, dan rasa aman dengan ibunya. Asi adalah makanan yang sangat
penting bagi bayi, selain itu dengan seorang bayi meminum asi maka bayi akan
merasakan kehangatan sang ibu hingga terjalin kasih sayang.
Usia 1 sampai 3 tahun. Tahap
ini anak akan membentuk kepercayaan dirinya. Pada tahap ini anak sudah dapat
memakai baju sendiri, makan sendiri, dll. Pada tahap ini orang tua berperan
untuk mendorong anak agar dapat bergerak bebas, mulai menghargai dan mulai
meyakini kemampuannya dan mendukung anak agar kepercayaan diri anak semakin
meningkat.
Usia
3 sampai 6 tahun. Pada tahap ini anak memiliki rasa keingin tahuan yang
tinggi, mulai memiliki berbahasa yang tinggi, sudah memiliki inisiatif dan anak sudah memiliki kemampuan untuk
berinteraksi dengan lingkungan. Pada tahap ini anak sudah mulai merasakan rasa
takut, cemas, marah dan sedih. Maka mulai dari sini peran kedua orang tua
sangat penting.
Usia
6 sampai 12 tahun. Keterampilan sosial anak semakin berkembang. Orang tua
juga berperan saat diusia ini karena anak sudah mulai mencari dan menikmati informasi
yang menarik minat. Diusia ini anak sudah mulai melawan orang tuanya. Maka
orang tua perlu menjelaskan secara bijaksana dalam menjelaskan mengenai tugas
dan tanggung jawabnya.
Usia 12 sampai 18 tahun. Dimasa ini disebut dengan masa remaja. Ada unsur-unsur
yang sangat penting, yaitu: (a) pembentukan rasa kemandirian, (b) identifikasi
gener, (c) peran seksual, dan (d) peran sosial serta perilaku. Perkembangan
anak terlihat dari bermacam nilai-nilai moral, baik dari orang tua atau
lingkungannya yang mendukung. Pada tahap ini anak akan memasuki masa dewasa. Usia
ini anak emosinya masih belum stabil. Oleh karena itu peran orang tua sangat
penting untuk memberikan teladan yang baik bagi remaja.
Tahap-tahap perkembangan moral anak
dan peranan orangtua
Usia 0 sampai 3 tahun. Pada masa ini anak masih belum tahu tingkah
laku yang baik atau tidak baik hanya mengetahui konsekuensi yang mengikuti laku
tersebut. Seorang anak tidak lagi memukuli adiknya untuk mendapatkan mainan
yang diinginkannya, hal itu bukan karena sudah mengerti bahwa memukul itu
perbuatan yang tidak baik. Anak melakukan itu semata-mata untuk menghindari
hukuman itu.
Usia
3 sampai 6 tahun. Pada umur sebelumnya anak diajarkan tentang apa yang baik
dan apa yang buruk, maka pada masa ini anak harus lebih ditunjukan mengenai
bagaimana ia harus bertingkahlaku. Contoh: Anak mau membagi sebagian dari
kuenya kepada temannya. Jadi, anak pada masa ini sudah bisa melakukan perbuatan
yang baik tanpa diberi hukuman.
Usia 6 sampai remaja. Suatu
masa di mana anak sudah memasuki sekolah, yang berarti lingkungan kehidupan
anak juga bertambah luas. Karena itu nilai-nilai atau kaidah-kaidah moral
sebagian besar lebih ditentukan norma-norma yang dapat dalam lingkungan
kelompoknya. Pada umur 8 – 9 tahun anak memiliki konsep anak tersebut bertambah
luas dan umum, umur 10 – 12 tahun, anak sudah dapat mengetahui dengan baik
alasan-alasan atau prinsip-prinsip yang mendasari suatu peraturan.
Pada masa ini anak sudah mengenal konsep-konsep
moralitas, seperti: (a) kejujuran, (b)
hak milik, (c) keadilan, dan (d) kehormatan. Menjelang usia remaja, anak sudah
mengembangkan nilai-nilai moral sebagai hasil dari pengalaman-pengalaman
dirumah dan dalam hubungannya dalam anak-anak lain. Nilai-nilai ini sebagian dan menetap dan
mempengaruhi perilakunya, dan sebagian lainnya akan mengalami perubahan akibat
perubahan lingkungan dan nilai-nilai moral yang berlaku dalam lingkungan anak
tersebut.
Kesimpulan
Anak merupakan makhluk sosial yang
membutuhkan pemeliharan, kasih sayang dan tempat bagi perkembanganya, anak juga
memiliki perasaan, pikiran dan kehendaknya sendiri. yang kesemuannya itu
merupakan totalitas psikis dan sifat-sifat serta struktur yang berkelainan pada
tiap-tiap fase perkembangan. Dalam perkembangan anak peran yang dibutuhkan
adalah peran keluarga. Hal ini disebabkan perkembangan anak terlihat dari
bermacam nilai-nilai moral, baik dari orang tua atau lingkungannya yang
mendukung. Pola asuh juga menentu dalam perkembangan psikologi dan moral anak.
Daftar Pustaka
Tridhonanto,
AL. (2014). Mengembangkan pola asuh
demokratis. Jakarta: Elex
Media Komputindo.
Gunarsa,
S. D. (2004). Perkembangan remaja. Dalam Y. S. D Gunarsa (Ed.).
Psikologi
perkembangan anak dan remaja . (h. 66-70). Jakarta: BPK Gunung
Mulia.
Hastuti
(2012). Psikologi perkembangan anak. Jakarta:
Suka Buku.
Gunarsa,
S. D. (2006). Dasar dan teori
perkembangan anak. Jakarta: Gunung
Mulia.
Wiyani,
N. A. (2014). Psikologi perkembangan anak
usia dini. Yogyakarta: Gava
Media.